Tidak ada untungnya menghadapi
permusuhan. Hal itu akan membuat diri tidak tenang, merasa terancam dan
akibatnya diri dapat bersikap negatif selalu kepada orang lain. Bila
diri jujur bahwa semua orang pada umumnya memiliki lebih banyak teman
daripada musuh. Musuh menjadi banyak karena diri telalu memberi
perhatian lebih hingga energi terkuras untuk mengurusi musuh daripada
teman.
Sheik Nawawi al Bantani menyatakan bahwa
ada 4 hal yang sebenarnya sedikit namun dianggap banyak karena dapat
membuat seseorang memberi perhatian besar dan cenderung melebih-lebihkan
(Istilah sekarangnya lebay) terhadap hal itu. Bila mendapatkan hal ini
seakan-akan dunia runtuh dan akhir dari segalanya. Lalu apa 4 hal itu?,
beliau kemudian menyampaikan :
- Rasa sakit
- Kefakiran
- Api
- Permusuhan
Seseorang ditimpa sakit dan tersentuh api
sedikit saja kadang sudah sumpah serapah dan reaksinya berlebihan.
Kefakiran bukan artinya miskin saja, tetapi kondisi tidak mendapatkan
yang dibutuhkan sudah membuat orang menjadi berlebihan menerimanya,
tahukan bagaimana reaksi orang yang mengalami hal demikian?
Kembali mengenai permusuhan, objektifitas
mengenai bahwa kekuatiran bahwa diri lebih banyak dilingkupi musuh
perlu dihilangkan. Yakinlah masih banyak yang sayang dengan adanya teman
dari pada benci melalui adanya musuh. Memang benar adanya musuh tidak
dapat dihindari. Ada ungkapan yang menyatakan bahwa sebaik apapun diri
kita pasti menyisakan musuh. Artinya selalu ada saja orang-orang yang
dengki karena kebaikan diri atau seseorang.
Saya pernah diajarkan pelajaran silat
oleh guru saya bahwa hakekat silat itu bukan untuk menyerang dan bukan
pula untuk membela diri. Dengan membela diri kita berkesimpulan bahwa
lingkungan kita negatif atau tidak baik sehingga perlu diri untuk
dipersenjatai. Yang benar menurut guru saya silat adalah upaya untuk
menyatukan potensi diri sebagai wujud syukur atas rahmat Allah dengan
kelebihan dan kekuatan tubuh yang diberikan untuk diarahkan sepenuhnya
untuk kebaikan diri dan lingkungan.
Terlepas dari itu langkah sebaiknya
jauhilah permusuhan dan carilah teman sebanyak-banyak2nya. Ada ungkapan
asing yang menyatakan Thousand friends zero enemy (seribu teman dan nol untuk musuh). Dalam Islam ada ucapan nabi serupa dengan itu yaitu ucapan nabi Sulaiman kepada putranya:
“Wahai anakku janganlah engkau menganggap seribu teman itu sudah banyak, seribu teman itu masih sedikit. Janganlah engkau menganggap satu orang musuh itu sudah banyak, sekalipun hanya satu itu sudah banyak”.
Dalam hal ini sebagai manusia berakal
tentu akan memilih untuk mendapatkan teman sebanyak-banyaknya dan
menjaga yang sudah dimiliki daripada menciptakan apalagi melihara musuh.
Sabda Nabi saw: Inti dari akal sesungguhnya bukan hanya mengenai iman kepada Allah semata, namun berpikir damai dan kasih kepada sesama adalah bagian dari itu (HR Albaihaqi)
0 comments:
Post a Comment