PARA PENJUAL di Online Shop pasti
merasakan bagaimana rasanya sudah menjawab semua pertanyaan calon
customer, ujungnya tetap saja customer banyak alasan dan tidak beli.
Alias calon customer PHP. Pernah?
Untuk itu mempelajari teknik closing
sangat penting, supaya tingkat konversi (% closing) semakin besar. Jika
tingkat konversi besar, customer semakin banyak. Begitupun sebaliknya.
Tahukah kamu, 80% orang memutusan beli karena emosi dan 20% orang memutuskan membeli karena logika. Untuk itu, kita akan banyak menggunakan pendekatan psikologi agar penjualan bisa maksimal (closing).
Lalu, bagaimana ciri-ciri closing? Jika
calon customer antusias, banyak nanya dan menghubungi kamu berkali-kali.
Jika sudah menemukan salah satu ciri closing pada calon customer kamu,
barulah lakukan hal berikut ini :
1. YA! YA! YA!
Buat calon customer berkata ‘YA’
sebanyak-banyaknya. Sebuah penelitian menunjukkan diperlukan 3-8 jawbaan
‘YA’ agar pola ini terbentuk. Jangan terlalu banyak juga karena malah
akan BT. Jangan biarkan calon customer berkata ‘TIDAK/ENGGA’.
Misal, “ibu jadi beli ngga?’ secara tidak langsung mengarahkan pikiran si Ibu untuk berkata “ENGGA’. Yahh…
2. Yang Nanya Yang Menang
Jangan menghentikan percakapan berakhir di kamu. Tanya balik!
Setiap kali calon customer mengungkapkan keberatannya ketika kamu jawab, selalu kamu akhiri dengan pertanyaan.
Misal:
“Wah harganya mahal”.
Respons dengan:
“Memang mahal bu.. tapi, bukannya ibu ingin produk yang sangat berkualitas? Atau
“Oh iya memang mahal, tapi mohon maaf, ibu membandingkannya dengan apa ya?
3. Teknik 1 2 3
Berikan 3 keuntungan secara ringkas dalam satu penawaran.
Orang biasanya suka dengan produk yang manfaatnya banyak, terlepas apakah produknya barang atau jasa.
Contoh “kalau beli hari ini, bisa dapat BONUS ekstra bed, bantal dan GRATIS diantar sampai rumah” atau “kalau pakai produk ini, akan lebih sehat, lebih cantik, dan terlihat 10 tahun lebih muda. Coba saja!”.
4. Now Or Never!
Mereka harus memutuskan saat itu juga, kalau tidak, dia akan menyesal.
Ingat, calon customer itu suka menunda!
Teknik Now or Never ini akan memaksa calon customer untuk tidak menunda.
Kenapa? Karena jika menunda akan ada kerugian besar. Entah masa promo
yang habis, produknya tidak akan ada lagi atau harganya naik.
Contoh, “sudah ada calon pembeli yang menawarnya. Khawatir barangnya habis, lebih baik ambil sekarang” atau “voucher diskon ini hanya berlaku sampai malam ini. Besok vouchernya hangus!”
5. Surprise!
Beri kejutan yang menyenangkan mereka.
Orang itu suka dengan kejutan. Lebih
baik tidak menjanjikan lebih tapi pada akhirnya akan memberikan sesuatu
yang lebih, daripada menjanjikan lebih tapi pada kenyataannya tidak
menepatinya. Teknik ini juga memancing pembelian berikutnya. Orang kalau
sudah puas dan bahagia, biasanya akan terus beli ke kita bahkan bisa
jadi virus Word Of Mouth ke teman-temannya karena kebahagiannya
tersebut.
Contoh, “Khusus untuk kamu, kami berikan powerbank GRATIS! Tolong jangan cerita ke pelanggan lain ya..” atau “karena sis sudah jadi customer kami, untuk pembelian berikutnya FREE ongkos kirim”
6. Perbandingan
Beri 3 penawaran yang ingin dijual simpan di urutan ke-2.
Berdasarkan survei, orang cenderung
memilih produk yang pertengahan apalahi kalau sudah di setting lebih
mahal dan lebih murah. Misal, kamu ingin menjual produk X harganya Rp
190.000. Produk ini awalnya tidak laku.
“Bu, produk A harganya lebih
mahal, tapi itu karena kualitasnya memang sangat bagus. Kalau produk X,
ini harganya lumayan terjangkau, kualitasnya juga lumayan bagus, cocok
untuk Ibu. Kalau produk B, harganya murah banget, tapi ya kualitasnya
biasa-biasa saja”.
7. Harga Coret
Tunjukkan harga asli dan harga penawaran terbaru. Biarkan mereka menghitung sendiri.
Teknik ini mirip dengan teknik
perbandingan. Perbedaannya ini lebih simple. Tinggal cantumkan harga
terdahulu/asli terus dicoret dan tampilkan harga penawaran saat ini.
Orang cenderung ingin berhemat, sadar atau tidak kalau pakai teknik ini
orang akan menghitung sendiri berapa uang yang akan mereka hemat ketika
mereka memutuskan untuk membeli.
8. BERI PUJIAN!
Katakan bahwa dia hebat! Kamu kagum dan terkesan dengannya.
Orang suka dengan pujian. Semakin jago dalam memuji, semakin besar potensi closing!.
Contoh, “Wah sepertinya bapak ahli komputer. Pasti bapak dapat melihat betapa bagusnya komputer ini untuk bapak gunakan” atau “wih mantep! Cantik sekali mbak, baju ini cocok banget untuk mbak”.
9. Banding Pesaing
Terutama berlaku untuk produk mahal. Edukasi dengan cost total.
Dengan teknik ini, calon costumer akan
memikirkan sendiri kelemahan produk pesaing. Ini berlaku terutama kalau
kamu memiliki produk yang menyasar menengah ke atas. Harganya mahal,
kualitas bagus.
Misal “suplemen ini harganya
mahal, tapi kalau minum suplemen ini selama 1 bulan, rasa sakit yang
selama ini dirasakan Insya Allah sembuh. Kalau yang lain memang murah,
tapi akan ketergantungan setiap bulan jadi harus keluar uang untuk beli
suplemen setiap bulan, silakan pilih sendiri”.
10. Tampak Murah
Pecah biaya yang dikeluarkan customer
agar terlihat lebih kecil. Bisa kamu pecah menjadi bulanan, mingguan,
harian atau sesuai paket yang ditawarkan. Sebenarnya harga tetap sama
saja, tapi kamu memecah lebih kecil sehingga terlihat tampak lebih
murah.
Bandingkan, “hanya dengan Rp 150.000 kamu bisa merawat wajah agar terlihat cantik dan sehat” dengan “hanya dengan Rp 5.000/hari kamu bisa merawat wajah agat terlihat cantik dan sehat”. Mana yang lebih menarik?
11. Todong!
Hadirkan rasa malu jika tidak membeli.
Todong calon costumer secara tidak
langsung supaya rasa malu atau ‘ngga enakan’ muncul. Pokoknya, semakin
banyak yang kamu berikan bahkan itu spesial semakin tinggi rasa ‘ngga
enakan’ itu muncul. Ini cocok untuk produk yang bernilai besar. “Si Ibu itu saja beli, lho, Bu, masa’ Ibu enggak”
12. Empati
Tunjukan kamu bisa merasakan apa yang mereka rasakan.
Teknik ini adalah teknik paling ampuh
dalam membangun kedekatan. Semakin dekat semakin besar potensi closing.
Saat bisa merasa bagaimana rasanya jadi mereka, closing akan terjadi
dengan sendirinya.
Misal, “Sebelumnya aku juga
memiliki masalah yang sama, tetapi setelah memakai produk ini semua
masalah yang ganggu aku hilang dalam sekejap!”
13. Eksklusif
Tidak semua orang bisa mendapatkan produk ini, terbatas!.
Yang perlu dicatat, tidak boleh
berbohong. Gunakan porsinya. Kalau sudah sampai puluhan bahkan ribuan
itu sudah tidak terbatas lagi.
Misal “Produk ini jumlahnya terbatas. Hanya ada 3”.
14. Bridging
Arahkan customer secara tidak langsung. Biarkan mereka memilih sendiri.
Teknik ini cocok untuk bisnis yang basic jualannya di toko, butik, fashion, dan retail.
Teknik ini mirip dengan perbandingan
namun cenderung untuk beli ke produk yang ke-2 kalau yang ini tidak ada.
Tunjukkan ke calon customer produk apa saja. Pastikan mereka memilih
apa yang ingin mereka pilih. Kamu hanya sebagai jembatan yang mungkin
mereka pilih.
15. Joke
Buat orang tertawa atau tersenyum dengan penawaran/kata-kata kamu.
Orang lebih suka membeli dari orang yang
disukainya. Kalau sudah berpikir senang jarang berpikir negatif. Ketika
kamu berhasil membuat orang lain tertawa, mereka akan lebih menyukai
kamu dan tidak berpikir kamu sedang jualan secara langsung.
16. Jika..Maka..
Apa kerugian mereka jika tidak memiliki produk ini?.
Teknik ini mirip dengan teknik Now Or
Never, bedanya ini bukan seperti teknik. Padahal sengaja kita ungkapkan
agar si calon costumer bisa berpikir tentang kerugianya kalau tidak
membeli.
Misal, “Kalau kami tidak membelinya sekarang, maka besok kamu harus mengeluarkan biaya yang lebih tinggi untuk membelinya”.
17. Cerita Orang
Kasih testimoni atau pengalaman orang lain.
Orang cenderung lebih yakin kalau kamu
menceritakan pengalaman orang lain kepadanya. Terlebih, jika pengalaman
tersebut ada kemiripan dengan calon costumer.
Misal, “kemarin ada seorang ibu
yang juga ajukan pertanyaan yang sama. Tampaknya Ia juga merasa ragu
dengan kualitas produk ini. Setelah menyimak manfaat yang kami tuliskan
Ia akhirnya merasa yakin dengan kualitas kami. Dan sepertinya Ia puas
karena baru kemarin order lagi untuk putrinya”.
Nah, sekarang kamu sudah tau 17 teknik closing. Apakah kamu sudah memahaminya? Tunggu apalagi, saatnya ACTION! 😉
0 comments:
Post a Comment