Firman Allah : Apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan?Dan langit bagaimana ia ditinggikan? dan gunung-gunung, bagaimana ia ditegakkan? dan bumi bagaimana ia dihamparkan ? (Al Ghasiyah 17-20)
Pengenalan diri menghendaki pemahaman
yang baik atas keberadaan diri dan lingkungannya serta interaksi
keduanya sebagai sesama ciptaan Allah. Keberadaan lingkungan diri
meliputi seluruh ciptaannya serta kejadian yang ada di bumi, langit dan
seisinya dan itu harus diyakini sebagai ayat-ayat Allah jua. Tiada berat
bagi Allah untuk memelihara semuanya. Kemutlakan kekuasan Allah atas
hal itu tertuang dalam ayat kursi dalam surat Al Baqarah 255. (1)
Bencana alam adalah bentuk alam dalam menjaga keseimbangannya
Bila dalam hal manusia, Tuhan tiada berat
mencatat segala amal perbuatan dari 6 milyar manusia dimuka bumi, maka
begitu juga dengan bumi dan langit serta seisinya itu beserta semua
kejadian didalamnya. Allah menunjukkan bahwa semuanya bergerak sesuai
ketetapan Allah berupa keteraturan bergeraknya benda benda langit dan
semua ciptaannya dilangit dan di bumi. Inilah yang disebut keseimbangan
alam.Bahkan bila teliti, semua ciptaanya dibuat berpasangan, ada air
ada api, ada bulan ada matahari, ada bumi ada langit, ada panas ada
dingin, ada laut ada gunung, semuanya bergerak teratur dan berjalan
seimbang menciptakan keharmonisan.(2)
Hadirnya bencana terutama bencana alam,
juga diyakini merupakan proses alami, karena bumi dan langit memang
terus berproses untuk mencapai keseimbangan itu. Namun demikian sekarang
ini peran manusia merusak keseimbangan alam juga besar melalui prilaku
yang serakah dalam mengekspolorasi kekayaan alam. Allah menjelaskan
kerusakan yang dilakukan manusia terhadap alam dalam surat Arrum : 41.
(3)
Selanjutnya mereka acap berdalih selalu
berbuat untuk kebaikan, namun nyatanya kerusakan alam /lingkunganlah
yang terjadi. Akhirnya yang terjadi adalah munculnya sebagian orang atau
pihak-pihak yang mengambil manfaat dengan adanya bencana atau kerusakan
alam yang ada.Hal ini terdapat pada surat albaqarah : 11 sebagai tanda-tanda orang munafiq (4)
Nabi saw menyebut bahwa dunia memasuki
akhir zaman dan karena itu dapat diisyaratkan akan banyak kerusakan /
bencana dan proses keseimbangan sedang menuju kearah kerusakan atau
akhir dari semesta (kiamat) yang mengenai masa kapannya tentu hanya
Tuhanlah yang tahu. Seringnya terjadi gempa adalah pertanda semakin
dekatnya hari kiamat, sebagaimana disebutkan dalam sabda Nabi saw
mengenai hal ini (5)
Anjuran untuk melihat kejadian atau bencana alam sebagai ayat-ayat Allah
Walaupun diri bukan ilmuwan, perhatian
muslim untuk melihat kejadian seperti bencana sebagai bacaan dari
ayat-ayat Allah memang dianjurkan. Seorang yang berakal atau Ulil Albab
tidak akan berhenti pada wujud materi dari kejadian alam itu saja,
tetapi mencari hakekat dibalik segala ciptaan atau bencana itu, sehingga
tercapai kesimpulan bahwa kejadian dan bencana itu adalah Allah yang
berbuat. Tidak ada kejadian atau bencana sekecil apapun yang luput dan
terjadi karena izinnya pula. (6)
Mengenai anjuran untuk teliti terhadap
semua kejadian yang terjadi pada lingkungan diri, tertera secara jelas
dalam surat Ali Imran 190-191 mengenai tanda -tanda seorang Ulil Albab
yang selalu mengingat Allah atas kejadian di langit dan dibumi.(7)
Dalam kitab Duratun Nasihin, Nabi saw
menangis setelah menerima wahyu ini. Tangisan nabi saw adalah bentuk
syukur bukan karena dosa yang dibuatnya, karena nabi saw adalah maksum
yaitu sudah terbebas dari dosa yang lalu dan akan datang, namun semata
karena takutnya kepada Allah. Dalam melihat kejadian bumi dan langit
tentu Nabi saw menyadari karunia Allah atas hikmah terkait kejadian
penciptaan bumi dan langit dengan adanya penjagaan Allah terhadap
keteraturan dan keseimbangan alam dari awal penciptaan, pada masa
beliau dan pada masa umat sepeninggalnya dan mendoakan yang terbaik
untuk mereka selamat hingga akhir zaman.
Wahyu Allah itu sudah menerangkan manfaat
dari keteraturan dan keseimbangan benda-benda langit dan berbagai
kejadian yang terjadi dibumi dan langit. Bisa dibayangkan bila
keseimbangan dan keteraturan itu terganggu misalnya perputaran bumi
terhenti sedetik saja maka kerusakan dan goncangan hebat akan terjadi
dan tiada daya bagi manusia yang lemah untuk menyelamatkan diri.
Pesan dan hikmah dibalik bencana
Terkait dengan bencana alam, misalnya
letusan gunung berapi, ternyata Allah sudah menjelaskan hal itu mengenai
fungsi gunung. Fungsi gunung ternyata sengaja diciptakan untuk membuat
tenang bumi yang awalnya sering bergoncang. Penciptaan gunung ini telah
membuat takjub malaikat. (7) Selanjutnya dipahami dan teruji secara
ilmiah bahwa pada dasarnya inti bumi bertekanan dan gununglah sebagai
jalan keluar atas apa-apa yang berasal dari perut bumi. Apa-apa yang
keluar dari perut bumi tidaklah selalu berupa bahan berbahaya, namun
juga membawa bahan yang bermanfaat untuk kesuburan tanah. (9)
Dalam kaitan ini, setiap hamba harus
berkeyakinan bahwa ada fungsi dari sesuatu yang diciptakan Allah.
Prasangka baik hendaknya tetap kepada Allah dengan takdirnya Indonesia
memiliki gunung berapi sebanyak 129. Bila kemudian yang tertimpa bencana
adalah masyarakat sekitarnya, benar memang bila peringatan itu untuk
masyarakat itu, namun bila disadari bahwa bencana adalah proses alam
untuk menyeimbangkan dirinya terhadap kerusakan yang terjadi., maka ini
menjadi peringatan bagi manusia semua yang ada di bumi tak terkecuali.
Ketiada berdayaan manusia atas bencana
dan kemutlakan kekuasaaNya, maka tiadalah kalimat Allah yang tepat
kecuali La Haula wala Quwata Illabillah. Adanya bencana tidak jarang
dapat mengukuhkan iman kepada Allah itu yang sesungguhnya merupakan
harta yang paling berharga dari apapun langit, bumi dan seisinya. Dan
melalui bencana itulah sesungguhnya sebagai cara Allah agar hambanya
tetap beriman dan tunduk kepadaNya. (10)
Wallahu ‘alam bishowab
- Firman Allah: Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (Al baqarah: 255).
- Firman Allah :Yang
telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak
melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak
seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang
tidak seimbang? (Al Mulk : 3)
- Firman Allah : Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (Ar Rum: 41).
- Firman Allah : “Dan bila dikatakan kepada mereka: “Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi”. Mereka menjawab: “Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan”.(Albaqarah: 11).
- Sabda nabi : “Hari kiamat tidak akan terjadi sampai diangkatnya ilmu dan banyaknya terjadi gempa”.
- Sabda Nabi saw : Tidaklah setiap kejadian dan peristiwa yang dialami seseorang kecuali atas izin Allah (HR Attirmidzi dan Ibnu Hibban).
- Firman Allah : Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.(Ali Imran 190-191).
- Firman Allah : Dan
Dia menancapkan gunung-gunung di bumi supaya bumi itu tidak goncang
bersama kamu, (dan Dia menciptakan) sungai-sungai dan jalan-jalan agar
kamu mendapat petunjuk,(An Nahl : 15) dan Anas bin Malik ra, Nabi saw bersabda: Ketika
Allah menciptakan bumi, bumi itu bergoyang, maka Dia menciptakan
gunung-gunung, lalu bumi itu menjadi tidak bergoyang. Maka malaikat
heran terhadap kehebatan gunung.
- Firman Allah : Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran (Al Hijr : 19)
- Firman Allah: Dan sesungguhnya Kami telah pernah menimpakan azab kepada mereka, maka mereka tidak tunduk kepada Tuhan mereka, dan (juga) tidak memohon (kepada-Nya) dengan merendahkan diri.(Almukminun: 76)
0 comments:
Post a Comment