Rasulullah SAW bersabda:
“Man kaana yu’minu billaahi wal Yaumil Aakhir, falyaqul khairan aw liyasmut”
(HR. Bukhari & Muslim)
• Alangkah indahnya DIAM, bila BICARA dapat menyakiti orang lain.
• Alangkah terhormatnya DIAM, bila BICARA hanya untuk merendahkan orang lain.
• Alangkah bagusnya DIAM, bila BICARA bisa mengakibatkan terhinanya orang lain.
• Alangkah cerdiknya DIAM, bila BICARA dapat menjerumuskan orang lain.
• Alangkah bijaknya DIAM, bila BICARA hanya akan merugikan orang lain.
Akan tetapi…
» Betapa dahsyatnya BICARA, bila DIAM itu mengakibatkan celakanya orang lain.
» Betapa saktinya BICARA, bila DIAM itu menjadikan ruginya orang lain.
» Betapa hebatnya BICARA, bila DIAM membuat tidak sadarnya kesalahan yang terus dilakukan orang lain.
» Betapa pentingnya BICARA, bila DIAM mengakibatkan semakin bodohnya orang lain.
» Betapa TAJAM-nya kata-kata saat kita sedang marah dan betapa TEDUH-nya kata-kata saat kita sedang bahagia.
Maka pertimbangkanlah… Kapan kita harus DIAM dan kapan kita harus BICARA.
“Jangan bicara tentang hartamu dihadapan orang miskin.”
“Jangan bicara kesehatanmu dihadapan orang sakit.”
“Jangan bicara kekuatanmu dihadapan orang lemah.”
“Jangan bicara kebahagiaanmu dihadapan orang yang sedang sedih.”
“Jangan bicara kebebasanmu dihadapan orang yang terpenjara.”
“Jangan bicara tentang anakmu dihadapan orang yang tidak memiliki anak.”
Seorang yang BIJAK ibarat AIR… Yang selalu Tenang dan menenangkan… Dingin dan mendinginkan… Suci dan menyucikan…
Selamat menggapai maghfirah Allah, saudara-saudariku tercinta….
0 comments:
Post a Comment